Yogyakarta - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga dan pelatihan literasi keuangan digital bagi ibu-ibu anggota Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kauman, Sabtu 24 Agustus 2024 dan Sabtu 14 September 2024, di Gedung Pesantren Aisyiyah Jalan Kauman Gang KH. Zamhari, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bekerja sama dengan PRA Kauman Kota Yogyakarta, kegiatan pengabdian dengan tema 'Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Digital Keluarga' ini menggunakan skema pemberdayaan berbasis masyarakat melalui pendanaan Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tim PkM terdiri dari ketua Arfiani Nur Khusna, S.T., M.Kom. (UAD) dengan anggota Ulinnuha Yudiansa Putra, S.E., M.Acc., Akt., C.A. (UAD) dan Fitri Maulidah Rahmawati, S.E., M.Si. (Unisa).
Ketua PRA Kauman Kota Yogyakarta Luluk Fuadah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Peserta pelatihan yang hadir pun terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan. Dengan bertambahnya ilmu dan wawasan yang diperoleh, diharapkan membawa dampak positif bagi pengelolaan keuangan keluarga dan literasi keuangan digital.
Arfiani menuturkan, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah membantu ibu-ibu dari PRA Kauman dalam memahami konsep dasar keuangan, seperti pengelolaan anggaran, tabungan, investasi dan manajemen hutang.
Selain itu, dengan memahami literasi keuangan digital ibu-ibu dapat lebih efektif dalam mengelola keuangan keluarga. "Dengan cara mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memprioritaskan kebutuhan yang penting, " ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9/2024).
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sudjono
|
Menurut Arfiani, melalui kemandirian dalam pengelolaan keuangan, keluarga dapat menghindari bahaya yang terkait dengan transaksi keuangan online. "Dan juga mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan keluarga, " ungkapnya.
Lebih lanjut, Arfiani menjelaskan, pelatihan pertama yaitu pengelolaan keuangan keluarga dengan materi perencanaan keuangan, mengenali kondisi keuangan tiap peserta, membuat prioritas keinginan dan kebutuhan dan menentukan cara keuangan keluarga tidak terlilit hutang.
Pada pelatihan kedua yaitu Pengelolaan literasi keuangan digital melibatkan kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan alat-alat digital serta platform elektronik dalam mengelola keuangan pribadi secara bijak. Mencakup penggunaan aplikasi perbankan online, dompet digital, investasi online, serta pemahaman tentang risiko dan keamanan dalam transaksi digital.
Pada pelatihan ini juga diperkenalkan fungsi alat dan istilah terkini dalam transaksi keuangan digital serta penggunaan pembayaran digital dan transaksi secara online.